Monday, January 26, 2009

Phuket, Thailand

PHUKET & KOH PHI_PHI, THAILAND

Sejak satu dekade yang lalu sudah takjub dengan salah satu heaven on earth, di mana sebuah pulau begitu indahnya, air laut yang begitu hijau dan jernih, pasir yang putih, karang batu yang berjejer dengan gagahnya, serta keindahan alam lainnya. Begitu setidaknya penginderaan yang aku rasakan melalui film The Beach produksi tahun 1998 yang dibintangi oleh Leonardo Dicaprio, Virginie LeDoyen, dan Tilda Swinton itu. Sudah menjadi impian suatu saat tempat itu akan menjadi salah satu destinasi liburanku.

Sepuluh tahun kemudian, di saat menjelang akhir tahun, ternyata muncul rencana untuk menyambut dan merayakan datangnya tahun baru 2009. Awalnya destinasi hanya sekedar singgah di Penang untuk kemudian menuju Hatyai, Thailand Selatan. Tapi rasanya kok sayang ya hanya sampai di Hatyai saja. Lagipula tidak ada new year eve party spot yang bagus di sana. Akhirnya aku cari informasi tentang lokasi wisata terdekat dengan Hatyai. Voila… Phuket! Saat surfing dari internet, aku menemukan blog tentang Koh Phi Phi! Blog demi blog aku baca, rasa antusias semakin meledak-ledak. Impian lama segera akan terwujud. Hehe…

Hari kedua liburan (31 Desember 2008), berangkat dari Hatyai menuju Phuket jam 20.30. Aku dan teman2 sengaja memilih untuk naik bus dengan alasan menghemat penginapan (liburan kali ini a la low budget backpacker… hehe…). Jadi dengan jarak tempuh sekitar 7 jam, bisa sampai Phuket di pagi hari. Awalnya sempat ‘merinding’ juga apa yakin nih pakai bus, terminal busnya aja jelek apalagi busnya. Hehe… Tapi setelah dirasakan langsung, ternyata kekhawatiran itu tidak terbukti. Busnya bagus kok, nyaman… Meskipun kami menggunakan 2nd class bus (habis, nggak ngerti aksara Thai sih, jadi asal beli aja berdasar foto bus yang dipampang di loket… LOL). Oh ya, harga tiket bus Hatyai-Penang: 1st class (24 seats) = 536 THB (1 THB=Rp. 325,-), 1st class (36 seats) = 344 THB, dan 2nd class = 267 THB. Jadwal keberangkatan dimulai dari jam 05.30 sampai 21.45, rata2 tiap jam ada bus yang berangkat. Dan jangan khawatir, selain busnya yang memang nyaman dan aman, jalan menuju Phuket juga bagus kok. Juga aman dari kerusuhan di Thailand Selatan, karena pusat kerusuhannya di Yala, yang tidak dilalui dalam perjalanan ini. So, we started from Hatyai.-Phatthalung.-Trang-Krabi-Phang Nga then Phuket!

Selama perjalanan dimanfaatkan untuk tidur, dan akhirnya jam 03.00 kami sampai juga di terminal bus Phuket di Phuket Town. Sempat bingung juga pakai transportasi apa ke Patong Beach (kalo di Bali seperti Pantai Kuta nya). Sempat ditawarin sama supir taksi seharga 800 baht! Mahal bener… (belakangan aku baru tau kalau standarnya dari terminal bus Phuket ke Patong seharga 450 baht, ada tertera di sekitaran terminal kok infonya. Dan juga kalo sampai di Phuket Town pagi hari, bisa pakai bus rute Phuket Town-Patong dengan harga cuma 20 baht). Untungnya kita ketemu sama turis lain yang juga mau ke Patong. Awalnya aku kira ini pasti turis dari Hong Kong, ternyata dari Medan bos! Hahaha… Teman satu kampung ternyata. Namanya Ko Fredy, akan liburan juga sama istri dan keempat anaknya. Sudah puluhan kali berkunjung ke Phuket (good news dong since it’s our very first time to Phuket, hehe…). Saat ditanya kenapa sering ke Phuket, Ko Fredy menjawab,”Kalau ke Bali lebih mahal sih.” Setelah hitung2an dalam hati, ada betulnya juga. Oh ya, akhirnya kita rame2 sewa tuk-tuk ke Patong (450 baht). Untuk sampai ke Patong butuh sekitar 20 menit. Jalan yang dilalui berliku2 dan cenderung seperti menuju ke puncak (jadi ingat jalan ke Penatapan di Berastagi). Karena kami belum ada reservasi hotel (nekad!!! Tahun baruan pasti fully-booked!), Ko Fredy menawarkan untuk stay di Guest House langganannya. Ko Fredy ada sewa dua kamar, seharusnya satu kamar untuk anak-anaknya, yang akhirnya kami pakai (maaf ya adek2 J ….). Patong Rose Guest House namanya, per malamnya 700 baht. Namanya juga Guest House, yah jangan diharapkan fasilitas hotel berbintang. Tapi setidaknya ada AC dan hot water. (Coba http://www.sawadee.com/ untuk lihat2 hotel di Phuket dan kota lainnya di Thailand, reservasi melalui situs ini jauh lebih murah).

Sampai di Guest House sekitar jam 05.00, selama 2 jam digunakan untuk tidur. Terus karena aku udah antusias melihat pantai, jam 8 kita keluar keliling. Tapi Patong di jam segitu bagai kota mati, belum ada ‘peradaban’. Memble dah… Jam 10 baru aktivitas mulai hidup. Pantai menjadi berwarna-warni dengan adanya berbagai sunbathing tent. Salah satu surga dunia di Patong Beach kembali ramai.

Aktivitas hari ini selain menikmati pantai (meski cuma berjalan menyusuri indahnya pantai), juga belanja dan mengitari Bangla Road. Ya, jalan penuh kenikmatan (atau kenistaan? Hehe…). Berbagai pub, bar, massage girl, etc… etc… ada di sini. Bahkan para wanita/waria nya sudah dari siang2 hari menjajakan ‘barang dagangannya’ masing2, apalagi nanti malam pergantian tahun, pasti semakin menaikkan tarif deh mereka itu. Hehe.. Soal makanan, kita agak susah juga cari makanan yang halal. Bahkan di McD pun ada Terriyaki Pork Burger. Kalau mau cari makanan halal, coba di Jungceylon Mall aja, contohnya ada paket nasi di KFC. Atau beli jajanan sama penjual yang pakai jilbab, di Phuket juga banyak yang Muslim kok. Selain itu, aktivitas kami di hari ini ya ikut merayakan pergantian tahun di tepi pantai. Duduk di atas pepasiran putih sambil mencium bau alkohol yang merajalela. Melihat para turis lainnya yang membakar lampion2 terbang. Menurut kepercayaan setempat, jika lampion ini nantinya bisa terbang dengan sempurna, maka harapan kita akan terwujud di tahun baru. Dan langit pun semakin bercahaya dengan ratusan lampion yang diterbangkan. Ditambah pesta kembang api yang tak henti2nya dipancarkan dari jam 8 malam sampai pergantian tahun. Indah sekali malam itu, lumayan berkesan untuk kami.

1 comment:

Anonymous said...

Phuket. I wanna go there once again! :))))