Tuesday, June 17, 2008

Kuatnya Sebongkah Harapan

Seorang teman mengirim e-mail dengan judul di atas. Ada sedikit kontemplasi diri setelah membacanya. Melalui blog ini, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada sso yg tdk diketahui siapa identitasnya yg telah menulis kisah ini (walau mungkin saja kisah ini fiktif).
Dahulu, ada seorang pengusaha yang cukup berhasil di kota ini. Ketika sang suami jatuh sakit, satu per satu pabrik mereka dijual. Harta mereka terkuras untuk berbagai biaya pengobatan. Hingga mereka harus pindah ke pinggiran kota dan membuka rumah makan sederhana. Sang suami pun telah tiada. Beberapa tahun kemudian, rumah makan itu pun harus berganti rupa menjadi warung makan yang lebih kecil sebelah pasar. Setelah lama tak mendengar kabarnya, kini setiap malam tampak sang istri dibantu oleh anak dan menantunya menggelar tikar berjualan lesehan di alun-alunkota. Cucunya sudah beberapa. Orang-orang pun masih mengenal masa lalunya yang berkelimpahan. Namun, ia tak kehilangan senyumnya yang tegar saat meladeni para pembeli. "Wahai ibu, bagaimana kau sedemikian kuat?"Harapan nak! Jangan kehilangan harapan. Bukankah seorang guru dunia pernah berujar, karena harapanlah seorang ibu menyusui anaknya. Karena harapanlah kita menanam pohon meski kita tahu kita tak kan sempat memetik buahnya yang ranum bertahun-tahun kemudian. Sekali kau kehilangan harapan, kau kehilangan seluruh kekuatanmu untuk menghadapi dunia".

Sunday, June 1, 2008

CELINE DION TAKING CHANCES WORLD TOUR

CELINE DION TAKING CHANCES WORLD TOUR

13 APRIL 2008 STADIUM MERDEKA KUALA LUMPUR

What do you say to taking chances? What do you say to jumping off the edge?

ma dame, je prendrai ceci risque pour vous il n’y a pas de limite de temps, et il n’y a pas de barrière de distance just to be with you… be in the same air that we breathe… i can hear your voice, that’s the best thing happened in the world

What do you say What do you say

Setelah kontrak A New Day Live in Las Vegas berakhir di Desember 2007, Celine punya rencana baru. Kalau konser di Las Vegas Celine dikunjungi fans dari penjuru dunia, pada konser bertajuk Taking Chances World Tour ini, giliran Celine yang akan mengunjungi para fans-nya di berbagai benua. Awalnya agak sedikit kecewa, karena tidak satu venue pun yang berada di Indonesia. Lokasi paling dekat di Australia atau Cina. Kalaupun tetap dipaksakan untuk berangkat ke sana, pasti membutuhkan dana yang tidak sedikit. Yah, akhirnya di-pending dulu keinginannya. Sambil menunggu kepastian berangkat atau tidak, aku juga ikut kuis yang diadakan salah satu operator di Indonesia, yang hadiahnya: Tiket Gratis plus Akomodasi ke Shanghai untuk nonton bareng konser Celine! Hehe...

Di pertengahan Februari, saat membaca surat kabar lokal di Medan, tidak sengaja mata tertuju ke iklan mini sebuah biro jasa perjalanan. Tertulis: Paket Konser Celine Dion Taking Chances di KL tanggal 8 April 2008! Masih belum percaya, sekali lagi mata meyakinkan. Ya... KL, Kuala Lumpur Malaysia! Aku langsung menelpon biro perjalanan tsb, ternyata memang benar2 ada! Untuk lebih meyakinkan lagi, aku cek di website, tetapi ternyata jadwal konser di KL belum ada. Tapi di berbagai forum dan blog sudah ramai dibicarakan. The Only One and the Luckiest City in South East Asia is Kuala Lumpur! Celine hanya memilih KL sebagai satu2nya kota tempat pertunjukan dengan alasan keamanan dan kenyamanan. It’s her decision, even I kept hoping that she’d mind to pick Indonesia as another option. Hehe...

Setelah dikalkulasi, aku pesan tiket perjalanan sendiri aja. Karena kalau dari biro perjalan cukup mahal. Untuk paket 2 hari 1 malam aja bisa kena sampai USD 415 dengan menggunakan Malaysia Airlines. Akhirnya aku pakai pesawat Air Asia aja. Aku menggunakan jasa biro perjalanan hanya untuk booking tiket konser, walau harus membayar tambahan biaya RM 30, tp setidaknya lebih aman dan praktis. Harga tiket konser luar biasa mahalnya. Yang paling murah RM 158, tapi letaknya jauh dari stage. Kemudian ada RM 288 (free seating), RM 488, RM 788, dan VIP RM 1000. Sementara VVIP tidak untuk dijual. Harga yang mahal, tapi memang pantas untuk ukuran seorang diva seperti Celine Dion. Aku pun memilih yang free seating RM 288 dengan harapan bisa dekat stage kalau datang cepat ke Stadium Merdeka. Hehe...

Minggu pertama April, dapat telepon dari biro perjalanan, memberitahukan kalau konser diundur ke tanggal 13 April 2008. Agak terkejut juga sebenarnya, sekaligus harus rela mengeluarkan uang sebesar Rp. 450.000,- untuk pengubahan jadwal pesawat. Tapi sekali niat, harus tetap dilaksanakan! Lagipula, aku memaklumi alasannya. Wajar saja kalau Celine terkena infeksi di tenggorokan. Berapa banyak jumlah konser yang sudah dilakukan, yang berarti stamina dan kondisi kesehatan dapat terganggu. Tanggal pengundurannya pun aku rasa tepat, karena aku bisa berakhir pekan di KL.

Tidak terasa, hari berganti minggu, sudah tanggal 11 April saat itu, yang berarti besok berangkat ke KL. Karena konsentrasi saat itu ke pekerjaan, persiapan untuk menikmati konser agak kurang, meski tetap tidak mengurangi rasa antusias untuk bisa segera ke Stadium Merdeka. Aku putuskan untuk berangkat satu hari lebih awal. Selain tiket konser masih belum aku pegang, aku juga ingin menikmati KL yang sudah lama tidak aku kunjungi. Begitu sampai di KL, aku menghubungi Mr. George Wong, person in charge biro perjalanan di KL untuk mengambil tiket konser. Aku rasa beliau juga utusan dari Galaxy yang merupakan promotor konser ini. Tak sabar rasanya untuk berada di Stadium Merdeka saat memegang tiket sudah ada ditangan.

I will Taking the Chances This Day!

Akhirnya, hari yang di nanti pun tiba! Ingin rasanya mempercepat waktu menjadi jam 8 malam. Untungnya aku ke KL tidak sendirian. Bersama Mukie, setelah sarapan pagi di hotel, kami sepakat untuk ‘berkunjung’ sebentar ke Stadium Merdeka. Kebetulan lokasi Grand Olympic Hotel tempat kami menginap tidak jauh dari Stadium Merdeka, only 5-10 minutes by footwalking! Di sana kami melihat stadium masih ‘bersih’, belum ada banner yang mengindikasikan seorang bintang besar akan hadir malam ini. Kursi2 masih sedikit yang disusun, panggung masih tertata sederhana, dan aku juga masih bertanya2 mengenai pemilihan lokasi konser. Kenapa harus Stadium Merdeka yang terlihat sudah tua dan jauh dari kesan mewah. Oh ya, di sana kami juga bertemu dengan panitia, dan aku langsung menanyakan di mana Celine tinggal selama di KL, we’ve got an answer: The Ritz Carlton! Langsung aku menghubungi bbrp relasi yang mungkin dapat membantu kami agar dapat mengikuti press conference. Sayangnya tidak satupun yang dapat membantu. Haha...

Akhirnya kami melanjutkan perjalanan. Saat di Menara KL, aku menyempatkan diri untuk (lagi2) melihat perkembangan venue di Stadium Merdeka, untungnya di Observation Deck terdapat alat bantu untuk melihat kota KL. Sangat jelas aku melihat venue, kali ini sudah banyak bangku berwarna-warni yang disusun. Sayangnya itu bukan buatku, krn bukan jatah RM 288. Tempatku di kursi semen, sebelah kiri dari panggung. Not a bad choice, but it looks like it’s far from the stage, hopefully not.

Sekitar jam 3-4 sore hujan turun deras, sementara kami sedang berada di Petaling Street Chinatown. Rencananya jam 5 sore kami harus sudah berada di Stadium Merdeka. Untungnya lokasi tidak jauh, sekitar 10 menit kami sudah bisa berada di Stadium Merdeka. Begitu sampai, sudah terdengar suara yang tidak asing bagiku. Celine’s taking a sound-check! Tidak ada kain penutup, penampilan Celine bisa dilihat semua orang. Di satu sisi aku merasa panitia benar2 buruk, tapi di sisi lain aku bangga dengan Celine. Dia tidak komplain sama sekali tentang hal ini, malahan dia terus melanjutkan aksi ‘konser gratis’nya. That’s one of the reasons I love Celine. Pada saat itu juga, ada gate yang terbuka tanpa ada penjagaan khusus. Aku masuk, dan sebenarnya ingin rasanya langsung menuju panggung di mana Celine berada. Tapi niat itu aku urungkan. Selain tidak ingin menarik perhatian, dan hey... budak2 malaysia, masih adakan orang Indonesia tau aturan dan taat azas? J Sekali lagi, sungguh panitia yang buruk... pengamanan untuk seorang Celine seperti itukah? Orang bebas masuk tanpa ada pengamanan ketat? Ironisnya, pintu itu dibuka sebagai pintu masuk untuk pedagang jajanan maupun produk sponsor. Apa? Ada pedagang di dalam lokasi konser? Aya-aya wae...

Meski masih sekitar jam 5, antrian sudah ramai, sesuai dengan tiket aku mengantri di Gate 4. Satu lagi penilaian tentang panitia yang buruk, antrian tidak menggunakan pembatas. Tempat antrian pun tidak layak, gersang dan berbau tidak sedap, ditambah banyaknya genangan air. Pada saat panitia membuka pintu, desak-desakan layaknya seperti mau menonton pertandingan PSMS vs Persija pun terjadi.

Setelah hampir dua jam menunggu kehadiran Celine, untuk menghilangkan kejenuhan sekaligus menarik perhatian Celine, para penonton mulai mengelu-elukan nama Celine. Penonton juga melakukan gerakan Mexican Waves. It was fun! Dan sekitar pukul 08.45, Raja dan Ratu Kerajaan Malaysia hadir di Royal Seating. Tak lama setelah itu pun, konser dimulai.

Lampu-lampu dipadamkan, kecuali stage lighting. Konser dimulai dengan adanya potongan klip Celine dengan gaya modis yang dapat dilihat di tiga layar raksasa. Suasana Stadium Merdeka bergemuruh. Selang tiga menit kemudian panggung menjadi berwarna biru, dan menyusul menjadi oranye, Celine muncul dengan menyanyikan lagu I Drove All Night. Pilihan lagu yang tepat untuk membuka konser ini. Setelah itu, lagu The Power of Love pun terdengar. Dua lagu dinyanyikan, akhirnya Celine berkomunikasi langsung dengan penonton. Pertama-tama ditujukan kepada Raja dan Ratu Malaysia yang mana Celine merasa mendapat kehormatan dengan kedatangan mereka.

… hope that those of you enjoy the show tonight. What an honor to me and all of us here on stage to have your friends among us tonight.

Dilanjutkan dengan (bagian yang digaris tebal mrpkn bagian yang paling aku sukai, menunjukan ketulusan hati dan keindahan pribadi seorang Celine Dion):

We have started this tour a couple of months ago and it has been an amazing dream so far. And it is our very first time in Kuala Lumpur… and especially all of you people are extraordinary. You have been welcoming all of us here in a very very special way, we’re feeling very welcomed. And this afternoon, when we got here, and it started to rain so hard, I was like “Aww…” but I’ve been told that it rains a lot here in the afternoon and I look up in the sky tonight and we have a beautiful moon with us, and I am very thankful, not only to the moon, but I am very thankful to all of you. First of all, if I may, apologize to all you for having to reschedule the show. I know it is not always easy to postpone and to reschedule everyone’s schedule, everybody has work, everybody has family… and I wanna to be here and have fun, to be in top-shape and I wanna thank you for your patience and your understanding. Thank you for giving me another chance to perform here in Kuala Lumpur!

Konser pun dilanjutkan dengan lantunan lagu dari album terbaru Taking Chances, pembukaan lagu dengan gitar akustiknya membangkitkan semangat. Like that song so very much. Masih belum percaya kalau Celine berada di sini. Setelah itu berturut-turut: It’s All Coming Back to Me Now, Because You Loved Me, To Love You More (seperti biasa, mengundang seorang violis tamu), Eyes On Me (ritmik yang cepat, menghangatkan suasana, dengan dancer yang outstanding), All by Myself (yang selalu membuat merinding, dan merupakan lagu yang pertama kali membuatku ‘jatuh hati’ dengan Celine, her angelic voice was heard!), Im Alive, Shadow of Love, Im Your Angel (duet with one of her backing vocalists), Alone (like this song so very much!), Pour Que Tu M’aimes Encore (dimana Celine mengatakan kalau tidak lengkap satu konsernya jika tidak menyanyikan meski satu lagu saja dalam bahasa perancis), Think Twice, My Love (Celine sangat menyukai lagu ini, written by Linda Perry).

Suasana semakin memanas, saat Celine mengatakan dia akan menyanyikan lagu sebagai kontribusi terhadap penyanyi idolanya: Queen dan James Brown. Lagu We Will Rock You, The Show Must Go On, I Feel Good, It’s A Man’s Man’s Man’s World pun dilantunkan. Akhirnya aku menyukai lagu-lagu tersebut sekaligus menambah khasanah musik.

Tidak terasa konser akan segera berakhir, tapi lagu Love Can Move Mountain dan River Deep Mountain High sejenak dapat menghentikan waktu berakhirnya. Hingga setelah itu Celine mengucapkan Good Night! Reaksi penonton datar, seakan tidak percaya kalau Celine benar-benar akan mengakhiri konser malam itu. Aku juga berpikir demikian, tipikal seorang Celine setelah mengucapkan kata perpisahan pasti selalu diiringi dengan lagu penutup. Ternyata pikiran itu benar, tak selang dua menit kemudian, Celine muncul kembali setelah mengganti pakaian untuk pertama kalinya. Terdengar interlude lagu yang legendaris. Celine dengan menggunakan gaun warna kuning muda kemudian menyanyikan lagu My Heart Will Go On. Pertunjukan pun benar-benar berakhir setelahnya.

Terlepas dari buruknya manajemen kepanitiaan, konser ini luar biasa! Penampilan Celine benar-benar sempurna! Keputusan untuk menunda konser benar-benar baik, Celine tampil in the top shape. Segala usaha yang telah dilakukan, tidak sia-sia.