Sunday, April 20, 2008

Liburan ke Singapura via Batam (I)

Libur nasional tanggal 20 Maret 2008 (Maulid Nabi Muhammad SAW) dan tanggal 21 Maret 2008 (Kenaikan Isa Al-Masih), disambut dengan hari Sabtu dan Minggu, membuat hari libur menjadi panjang. Di awal tahun memang sudah direncanakan untuk liburan ke suatu tempat. Terlebih lagi karena tahun ini aku belum bisa dapat izin cuti dikarenakan belum genap satu tahun bekerja di perusahaan yang baru. Jadi moment ini tidak bisa dilewatkan begitu saja. Awalnya aku pengen buat suatu tulisan di blog tentang liburan dengan low budget, tapi niat itu harus dibatalkan nih. Bhb liburan bareng keluarga, jadi ya kecil kemungkinan bisa libur dengan dana seminim mungkin. Maybe next time aja kalo liburan bareng teman-teman ala backpacker. Tujuan ingin menulis low budget travel karena pd dsrnya aku suka jalan-jalan. Nah, dengan menggunakan dana seminim mungkin, kan sisa dananya bisa digunakan untuk jalan ke tempat-tempat lain (ini krn pelit bukan ya? Hehe...). Tapi yang paling penting, euphoria akan muncul kalo bisa survive di negeri atau lokasi asing dengan mengeluarkan dana seminimal mungkin. Tapi sekali lagi, cerita ini nggak jadi cerita tentang low budget travel ya. Buat yang cari info tentang estimasi biaya dan rute perjalanan ke Singapura via Batam, semoga tulisan ini bisa membantu memberi sedikit informasi yang berguna.
Hari Pertama (20 Maret 2008):

Dari Medan aku berangkat dengan menggunakan Mandala Airlines melalui Bandara Polonia Jam 11.50 WIB. Aku cukup beruntung bisa dapat harga tiket yang murah. Kebetulan ada promo Buy 1 Get 1 dari Mandala untuk rute Medan-Batam (pembelian di akhir Januari 2008, cuma tiga hari!). Begitu baca infonya, aku langsung beli tiket secara online di http://www.mandalaair.com/. Lumayan bisa menghemat. Harusnya tiket PP untuk 2 orang senilai 1,65 juta rupiah. Tapi berkat promo ini, aku bisa menghemat lima ratus ribu rupiah. Kalau dikalkulasi, utk one way per orang sekitar 280-an ribu. Perjalanan menuju Batam ditempuh selama kurang lebih satu jam. Begitu sampai, langsung cari info tentang penukaran tiket ferry gratis menuju Singapura. Mandala Airlines juga lagi ada promo tiket PP gratis dengan menggunakan ferry menuju Singapura. Yang berarti, aku dapat banyak keuntungan dari Mandala Airlines dalam perjalanan ini (hehe..). Untuk penukaran tiket ferry harus dilakukan di Singapore Tourism Board counter di Batam Center. Sebelum ke sana, aku cari info tentang hotel di Batam. Sebenarnya, abangku ada voucher gratis menginap di Planet Holiday Hotel (5 star). Sayangnya voucher tersebut tidak berlaku di hari libur panjang seperti ini. Akhirnya tetap menginap di hotel tersebut dengan menggunakan biaya sendiri. Karena ada enam orang, kami menyewa dua kamar connecting-deluxe room. Rate kamar per malamnya 600rb, tp bhb beli voucher di Hang Nadim, bisa lebih murah 90rb. Enak sih hotelnya, dari kamar di lantai 11 (kami nginap di kamar 1126 dan 1128), sudah bisa kelihatan bangunan-bangunan pencakar langit di Singapura. Fasilitasnya juga bagus, desain interiornya juga indah, dan ada fasilitas shuttle bus ke Mega Mall. Mega Mall ini terletak persis di depan Batam Center. Oh ya bicara tentang Batam, begitu keluar dari Bandara, aku langsung teringat dengan kota Penang. Baik bandara dan jalan raya nya mirip betul dengan Bandara Bayan Lepas di Penang. Sejenak serasa di Penang. Taksinya juga mirip. Bedanya kalo di Batam tidak perlu membeli voucher taksi, cukup mencari taksi kosong sesuai dengan jalur antriannya. Biaya taksi dari Bandara sudah dipatok berdasarkan tujuan. Buat yang mau langsung ke Batam Center, tarif taksi sebesar 70rb. Begitu juga dari Batam Center ke bandara sebesar 70rb. Tapi uniknya, di Batam tidak ada kendaraan umum selain taksi dan ojek (berdasarkan temuanku nih ya...). Kalo jalan2 di dalam kota juga dipatok berdasarkan penumpang, biasanya kalo jalan satu penumpang dihitung 7rb. Tapi kalo banyak penumpang, bisa ditawar lagi pakai harga borongan. Setelah istirahat sebentar di hotel, kami menuju Batam Center untuk menukarkan boarding pass Mandala dengan tiket ferry. Bhb tiket Penguin Express habis, maka kami kebagian jatah Batam Fast. Sblmnya aku prnh baca info dr internet, kalo Penguin Express lebih bagus dari Batam Fast. Alasannya krn kapalnya lebih baru, lbh besar, dan jam keberangkatan hampir setiap jam. Tapi Batam Fast nggak kalah jauh kok. Malah kalo dari tampilan fisik luar, ferry Batam Fast lbh menarik dibandingkan dgn Penguin Express. Stlh dpt tiket gratis, kami langsung check-in untuk keberangkatan esok harinya. Biaya utk tiket PP ferry sebesar SGD 20, berarti hemat SGD 120 utk 6 orang. Nah, untuk seaport tax dari Batam ke Singapura per orangnya dikenakan SGD 7. Sejak akhir Januari 2008, pajaknya naik dua kali lipat dari sebelumnya yang cuma SGD 3! Kabarnya kenaikan ini dikarenakan seaport tax di pelabuhan Singapura juga naik dari SGD 10 menjadi SGD 16. Wah... Yang perlu dicatat, kita bisa beli tiket PP dengan keberangkatan kapan saja karena tiketnya bersifat open ticket. Dan usahakan agar check-in paling lama 30 menit sebelum waktu keberangkatan.

Setelah selesai dengan urusan tiket, kami makan siang menjelang sore (karena udah hampir jam 4). Dari Batam Center ada jalan penghubung ke Mega Mall (langsung ke lantai dua nya). Makan siang di Solaria (nggak di Medan, di Jakarta, di Batam kenapa kok selalu makan di sini ya? Soalnya porsi besar sih! Hehe..). Tapi nggak apalah, karena bisa memandang balon udara dan turis mancanegara ber-parasailing ria. Bagus betul pemandangannya. Setelah itu jalan-jalan bentar mengelilingi Mega Mall. Bhb uang masih berbentuk rupiah, kami menukarkan ke SGD di Mall ini. Saran nih, kalo mau menukarkan rupiah, di sinilah tempat yang aku sarankan. Sebagai komparasi, sewaktu di Hang Nadim, aku sempat tanya harga beli SGD. Beda lebih dari 100 poin! Kalau di Hang Nadim 1 SGD=Rp. 6.780,- , di Mega Mall bisa dapat Rp.6.675,- plus bisa ditawar! Akhirnya aku dapat harga Rp. 6.650,-. Nama tempat penukarannya aku lupa (mgkn Banda Mas). Tapi lokasinya di lantai 1, di depan outlet Levi’s, dan ada toko emasnya. Bhb ada titipan, tujuan berikutnya adalah Nagoya Hill Mall. Di sini tujuannya untuk beli parfum. Kebetulan teman abangku yg domisili di Batam sdh berlangganan di toko ini (Becca Boutique), harganya jadi makin murah. Bvlgari Pour Homme dibandrol 250rb, Escada Sentiment 270 rb, dan Echo Davidoff for Woman 250rb. Selain beli parfum, ada beli kaos juga. Kaos berlogo Singapura dengan jahitan timbul. Spy tdk repot beli di Singapura, akhirnya kakak dan adikku beli bbrp kaos. Kalau dibandingkan dengan harga di Singapura sendiri, nggak jauh beda kok. Tidak lengkap kalau ke Batam jika tidak membeli coklat. Tujuan berikutnya adalah ke Kawi Jaya yang terletak di perempatan di kawasan Nagoya Business Center. Harga coklat di sini lebih murah drpd tempat-tempat lain. Selain coklat, ada juga souvenir dari negara tetangga seperti Singapura tentunya, Malaysia, dan Thailand. Harganya juga hampir setara dengan harga jual kalau kita beli di Singapura kok. Sebagai penggemar makanan, tentunya aku pun memborong berbagai jenis coklat dan kacang. Sebagai penutup malam itu, kami makan di warung seafood. Aku kebetulan tidak terlalu lapar, sehingga hanya pesan satu porsi kerang rebus. Unik, kerang di Batam kecil-kecil dan tertutup semua, sambalnya juga bukan seperti di Medan yang terbuat dari nenas parut dan bumbu kacang. Kerang rebus Medan masih yang paling mantab!

1 comment:

Anonymous said...

buat blog ya? ;p